Racun Sianida
Sianida
(CN) adalah zat beracun yang sangat mematikan.Secara
spesifik, sianida adalah anion CN-. Senyawa ini ada dalam bentuk gas,
liquid dan solid, setiap senyawa tersebut dapat melepaskan anion CN- yang sangat beracun. Sianida memiliki sifat racun yang sangat kuat
dan bekerja dengan cepat.Senyawa sianida yang biasanya digunakan untuk meracuni
(meracuni!!! Waaaaaw) adalah asam sianida (HCN), yang berwujud gas atau kalium
sianida (KCN) dan natrium sianida (HCN), yang berwujud padatan.
Hidrogen sianida disebut juga
formonitrile, sedang dalam bentuk cairan dikenal sebagai asam prussit dan asam
hidrosianik. Dalam bentuk cairan,
HCN tidak berwarna atau dapat
juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. HCN
bersifat volatile dan mudah terbakar serta dapat berdifusi baik dengan udara dan
bahan peledak juga sangat mudah bercampur dengan air
sehingga sering digunakan.
Natrium sianida dan kalium sianida
berbentuk bubuk putih dengan bau yang menyerupai almond. Adanya hidrolisis dari
KCN dan NaCN, HCN dapat terbentuk dengan reaksi sebagai berikut:
· NaCN + H2O →
HCN + NaOH
· KCN + H2O →
HCN + KOH
Sianida memasuki udara, air, dan tanah baik
dengan proses alami maupun karena proses industri. Keberadaan sianida di udara
jauh di bawah ambang batas yang dapat berbahaya. Sianida di udara berbentuk
partikel kecil yang halus. Adanya hujan atau salju mengurangi jumlah partikel
sianida di dalam udara, namun tidak begitu dengan gas HCN. Waktu paruhnya untuh
menghilang dari udara adalah 1-3 tahun. Kebanyakan sianida di air permukaan
akan membentuk HCN dan kemudian akan terevaporasi. Meskipun demikian, jumlahnya
tetap tidak mencukupi untuk memberikan pengaruh negative terhadap manusia.
Kita dapat terpapar sianida saat
bernapas, minum air, menyentuh tanah atau air yang terkontaminasi, dan makan
makanan yang sudah mengandung sianida. Konsentrasi HCN di udara yang tidak
tercemar adalah kurang dari 0,2 ppm. Di USA dan Kanada, konsentrasi sianida di
dalam air minum berkisar antara 0,001-0,011 ppm. Sisa pembakaran produk sintesis yang
mengandung karbon dan nitrogen seperti plastik juga akan
melepaskan sianida, begitu pula dengan rokok. Pada
perokok pasif dapat ditemukan sekitar 0.06µg/mL sianida dalam darahnya,
sementara pada perokok aktif ditemukan sekitar 0.17 µg/mL sianida dalam
darahnya. Hidrogen sianida sangat
mudah diabsorbsi oleh paru, gejala keracunan dapat timbul dalam hitungan detik
sampai menit. Ambang batas minimal hydrogen sianida di udara adalah 2-10 ppm,
tetapi angka ini belum dapat memastikan konsentrasi sianida yang berbahaya bagi
orang disekitarnya. Selain itu, saraf-saraf
sensoris pernafasan juga sangat terganggu. Berat
jenis hidrogen sianida lebih ringan dari udara sehingga lebih cepat terbang ke
angkasa. Anak-anak yang terpapar hidrogen sianida dengan tingkat yang sama pada
orang dewasa akan terpapar hidrogen sianida yang jauh lebih tinggi. Selain itu, orang yang tinggal di
dekat pembuangan limbah berbahaya akan terpapar lebih banyak dibanding dengan
orang umum lainnya.
Paparan hidrogen sianida dapat
menimbulkan iritasi pada mata dan kulit. Muncul segera setelah paparan atau
paling lambat 30 sampai 60 menit. Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada
saat bekerja sehingga cairan sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka
bakar. Sianida sangat mudah masuk ke dalam saluran
pencernaan. Tidak perlu melakukan atau merangsang korban untuk muntah, karena
sianida sangat cepat berdifusi dengan jaringan dalam saluran pencernaan. Sianida juga dapat dengan mudah masuk
ke dalam aliran darah. Walaupun
sianida dapat mengikat dan menginaktifkan beberapa enzim, tetapi yang
mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya histotoxic anoxia adalah karena
sianida mengikat bagian aktif dari enzim
sitokrom oksidasesehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara
aerobik.Sebagai akibatnya hanya dalam waktu beberapa menit akan mengganggu transmisi neuronal.
Tidak perlu paparan sianida dalam
jumlah banyak untuk mengakibatkan gangguan kesehatan yang merugikan. Kehebatan
efek yang ditimbulkan sianida bergantung pada bentuknya, apakah itu HCN atau
dalam bentuk garam dan lainnya. Paparan sianida dalam konsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan otak,
hati, bahkan koma dan kematian dalam jangka waktu yang pendek.Apabila terpapar dalam konsentrasi yang sangat tinggi, hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh
akan merespon dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu sesorang akan kehilangan
kesadarannya, 3 menit kemudian akan mengalami apnea yang dalam jangka
waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat karena
hipoksia dan berakhir dengan kematian.
Indikasi pertama keracunan sianida
adalah napas cepat dan pendek, sakit kepala, hiperpnea sementara, gelisah dan
lainnya. Tanda akhir sebagai ciri
adanya penekanan terhadap CNS adalah koma dan dilatasi pupil, tremor, aritmia,
kejang-kejang, koma penekanan pada pusat pernafasan, gagal nafas sampai henti
jantung, tetapi gejala ini tidak spesifik bagi mereka yang keracunan sianida
sehingga menyulitkan penyelidikan apabila penderita tidak mempunyai riwayat
terpapar sianida. Karena efek
racun dari sianida adalah memblok pengambilan dan penggunaan dari oksigen, maka
akan didapatkan rendahnya kadar oksigen dalam jaringan. Pada pemeriksaan
funduskopi akan terlihat warna merah terang pada arteri dan vena retina karena
rendahnya penghantaran oksigen untuk jaringan.
Tingkat toksisitas dari sianida
bermacam-macam. Dosis letal dari sianida adalah:
a. Asam hidrosianik sekitar 2,500–5,000 mg min/m3
b. Sianogen klorida sekitar 11,000 mg min/m3
a. Asam hidrosianik sekitar 2,500–5,000 mg min/m3
b. Sianogen klorida sekitar 11,000 mg min/m3
c. Perkiraan
dosis intravena 1.0 mg/kg
d. Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit 100 mg/kg
d. Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit 100 mg/kg
SAMPAI SINI DULU YA…….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar